Bagi sebagian besar orang, bermain video game terlihat tidak memiliki manfaat. Game juga memiliki beberapa mitos yang selama ini diperdebatkan banyak orang.
Ada beberapa mitos paling umum yang terkait video game. Namun, apakah benar mitos-mitos tersebut? Berikut ini ulasannya:
1. Game terkait dengan kekerasan
Salah satu mitos game paling umum adalah bahwa game terkait dengan perilaku kekerasan. Padahal, penelitian menemukan bahwa meskipun beberapa video game aksi yang mengandung unsur kekerasan dapat meningkatkan pikiran dan perasaan agresif pada pemain, tetapi tidak ada korelasi langsung antara memainkan game tersebut dan melakukan tindakan kekerasan.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor di luar game yang dapat berkontribusi terhadap kemungkinan seseorang terlibat dalam kekerasan.
2. Video game menyebabkan isolasi sosial
Banyak orang percaya bahwa bermain game menyebabkan isolasi sosial karena membuat pemainnya berada di dalam ruangan selama berjam-jam dan jauh dari interaksi fisik dengan orang lain.
Namun, faktanya tidak demikian. Penelitian menemukan bahwa pemain sering kali terlibat dalam berbagai bentuk interaksi sosial, seperti berkirim pesan dan streaming dengan gamer lain di seluruh dunia.
Selain itu, sistem game modern memudahkan para pemain untuk bergabung dengan komunitas game online. Artinya, para gamer pun dapat berinteraksi sosial.
3. Game tidak ada manfaatnya
Bertentangan dengan anggapan umum, bermain video game dapat memberikan berbagai manfaat. Misalnya, banyak permainan telah meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan perencanaan hingga retensi memori.
Selain itu, beberapa peneliti berpendapat bahwa jenis video game tertentu dapat meningkatkan kreativitas dan empati pemain.
Oleh karena itu, meskipun penting bagi orang tua untuk menyadari konten yang dikonsumsi anak-anak saat bermain game, tetapi orang tua juga harus tahu potensi manfaat dari game tersebut.
4. Video game membuat ketagihan
Ini adalah salah satu mitos paling umum tentang game. Seringkali orang beranggapan bahwa game bersifat adiktif dan dapat menimbulkan kebiasaan tidak sehat. Namun, hal ini tidak benar.
Meskipun beberapa pemain mungkin terobsesi dengan game tertentu, penelitian menemukan bahwa sebagian besar gamer bermain dalam jumlah sedang dan tidak merasa terdorong untuk terus bermain bahkan setelah mencapai tujuan.
Hal ini berlaku untuk game seluler karena banyak penelitian menunjukkan bahwa pemain menikmati sesi permainan yang lebih singkat ketika mereka memiliki keterbatasan waktu atau tuntutan lain yang harus dilakukan.
5. Game menurunkan kepekaan
Mitos lainnya yang harus dibantah adalah gagasan bahwa video game menurunkan kepekaan. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar pengalaman bermain game tidak memberikan hasil seperti itu.
Sebaliknya, penelitian menyimpulkan bahwa bermain video game sebenarnya dapat membuat beberapa orang lebih sensitif terhadap kekerasan dan tragedi dalam kehidupan nyata. Kisah yang disajikan dalam game membuat pemain menjadi lebih sadar akan emosi mereka sendiri dan mampu berempati dengan lebih baik.