Rocket League, sebuah game yang menggabungkan sepak bola dan mobil bertenaga roket, telah menjadi fenomena di dunia gaming sejak dirilis pada tahun 2015. Meski begitu, ada banyak fakta menarik tentang Rocket League yang mungkin belum diketahui oleh para gamers.
Berikut beberapa fakta tersebut yang jarang diketahui.
1. Prekuel yang Kurang Dikenal
Sebelum Rocket League, Psyonix, pengembang game ini, merilis sebuah game dengan konsep serupa bernama “Supersonic Acrobatic Rocket-Powered Battle-Cars” pada tahun 2008. Meski memiliki nama yang rumit dan panjang, game ini tidak sepopuler Rocket League. Namun, ide dasar dan gameplay dari game ini menjadi fondasi utama bagi pengembangan Rocket League.
2. Asal-Usul Nama Rocket League
Nama “Rocket League” dipilih karena lebih mudah diingat dan menarik dibandingkan dengan nama game pendahulunya. Pemilihan nama ini ternyata berhasil, karena Rocket League menjadi lebih mudah dikenal dan diingat oleh para pemain di seluruh dunia.
3. Gameplay yang Awalnya Tidak Disangka-Sangka
Saat pertama kali dikembangkan, Rocket League tidak dirancang sebagai game kompetitif. Psyonix awalnya berfokus pada pembuatan game yang menyenangkan untuk dimainkan bersama teman-teman. Namun, dengan respons positif dari komunitas dan semakin banyaknya pemain yang tertarik pada aspek kompetitif, Psyonix mulai mengembangkan mode dan fitur untuk mendukung kompetisi yang lebih serius.
4. Kolaborasi dengan Berbagai Franchise
Rocket League dikenal karena kolaborasinya dengan berbagai franchise terkenal. Beberapa mobil yang dapat dimainkan di Rocket League berasal dari film dan game populer seperti “Back to the Future” dengan DeLorean Time Machine, “Batman v Superman” dengan Batmobile, dan “Ghostbusters” dengan Ecto-1. Kolaborasi ini tidak hanya menambah variasi kendaraan, tetapi juga menarik penggemar dari franchise lain untuk mencoba Rocket League.
5. Mode Offline yang Beragam
Selain mode online yang terkenal, Rocket League juga menawarkan berbagai mode offline yang menarik. Pemain dapat bermain dalam mode “Season” melawan tim-tim yang dikendalikan oleh AI, mencoba tantangan-tantangan spesifik dalam mode “Training”, atau hanya bermain bebas dalam mode “Free Play”. Mode-mode ini memberikan fleksibilitas bagi pemain yang ingin berlatih atau sekadar bersenang-senang tanpa tekanan kompetitif.
6. Komunitas Modding yang Aktif
Rocket League memiliki komunitas modding yang aktif, terutama di platform PC. Para pemain dapat membuat dan mengunduh berbagai modifikasi untuk meningkatkan pengalaman bermain, seperti peta baru, mode permainan kustom, dan bahkan kendaraan kustom. Komunitas modding ini memperkaya konten game dan memberikan variasi yang tak terbatas bagi pemain.
7. Penghargaan dan Pengakuan
Rocket League telah menerima banyak penghargaan sejak peluncurannya. Beberapa penghargaan yang pernah diraih termasuk “Best Independent Game” di The Game Awards 2015 dan “Best Sports/Racing Game” di BAFTA Games Awards 2016. Pengakuan ini menunjukkan kualitas dan daya tarik Rocket League di mata kritikus dan pemain.
8. Ekosistem Esports yang Berkembang
Rocket League telah berkembang menjadi salah satu game esports terkemuka. Dengan turnamen besar seperti Rocket League Championship Series (RLCS), game ini menarik pemain profesional dari seluruh dunia untuk bersaing memperebutkan hadiah besar. Ekosistem esports yang kuat ini juga menciptakan peluang bagi para pemain untuk mengejar karir di dunia esports.
Kesimpulan
Rocket League bukan hanya sekadar game yang menggabungkan sepak bola dan mobil bertenaga roket, tetapi juga sebuah fenomena yang kaya dengan fakta menarik. Dari asal-usul nama hingga komunitas modding yang aktif, game ini menawarkan lebih dari sekadar gameplay yang menyenangkan. Dengan memahami fakta-fakta menarik ini, para gamers dapat menghargai Rocket League lebih dalam dan menikmati setiap aspeknya. Selamat bermain dan semoga informasi ini menambah wawasan Anda tentang Rocket League!